Pengukuran
dilakukan dalam dua tahap: sebagai pasokan arus konstan diperlukan dari
perangkat yang diuji, hal ini dapat diatur pada awalnya dengan
menyesuaikan P1 dan diukur di resistor seri (R7 atau R, tergantung pada
nilai impedansi yang akan diukur) , kemudian, meter diaktifkan di
perangkat yang diuji dan impedansi yang sebenarnya akan dibaca langsung
pada layar meteran. Di bawah ini kami sajikan gambar skemanya Rangkaian Impedansi Meter.
Daftar komponen :R1 = 12K 1/4W
R2 = 2K2 1/4W
R3 = 1K 1/2W Trimmer (Cermet)
R4 = 1K5 1/4W
R5 = 4K7 1/4W
R6 = 3K3 1/4W
R7 = 100R 1/4W
R8 = 1K 1/4W
R9 = 1K 1/4W
C1 = 22nF 63V Kapasitor Polyester
C2 = 330nF 63V Kapasitor Polyester
C3 = 22µF 25V Electrolytic Kondensator
D1,D2 = 1N4148 75V 150mA
D3 = 3 mm Merah
Q1,Q2,Q3 = BC550C 45V 100mA
IC1 = 78L05 5V 100mA
P1 = 4K7 Potensiometer linear
SW1,SW2 = SPDT Toggle atau saklar geser
SW3 = SPST Toggle atau saklar geser
B1 = Beterei 9V
Adapun cara menggunakan rangkaian impedansi meter
ini adalah sebagai berikut. Hubungkan Tegangan Digital Meter diatur ke
200mV AC. Hubungkan perangkat yang akan diuji ke terminal speaker.
Alihkan SW1 dalam posisi menuju R7 jika nilai impedansi yang akan
diukur di bawah 100 Ohm atau menuju R8 jika di atas. Dengan SW2 di “Set”
posisi power-on sirkuit dengan cara SW3 Sesuaikan P1 untuk membaca
persis 100.0mV pada layar DVM. Beralih SW2 dalam posisi”Measure” dan
dibaca langsung loudspeaker atau headphone nilai impedansi pada layar
DVM, misalnya 8.5mV = 8,5 Ohm. Perlu diketahui bahwa bila alat ukur
dengan nilai-nilai impedansi diatas 100 Ohm (SW1 set menuju R8),
desimal dalam pembacaan DVM harus diabaikan. Misalnya jika layar
menampilkan 70.5mV, impedansi akan 705 Ohm. Untuk pengukuran yang
sangat tepat menggunakan 1% atau 2% toleransi untuk resistor R7 dan R8.
D3 lampu LED pilot dan arysi membatasi resistor R9 adalah opsional.
Source; http://rangkaianelektronika.info/rangkaian-impedansi-meter/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar